IPAS adalah gabungan antara ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). IPAS secara konten sangat dekat dengan alam dan interaksi antar manusia.
Pembelajaran IPAS perlu menghadirkan konteks yang relevan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar siswa (Tim, 2021).
IPAS juga berperan penting dalam pembentukan kompetensi literasi dan numerasi. Saat ini literasi dan numerasi secara umum dipahami hanya terkait dengan Bahasa Indonesia dan Matematika. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengembangan IPAS yang dapat dikaitkan dengan literasi dan numerasi.
Dengan demikian, siswa dapat terbantu dalam memahami konten dan konteks mata pelajaran IPAS, memperkuat penguasaan literasi dan numerasi serta menjadi kecakapan hidup dalam kehidupan sehari-hari.
IPA atau Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains memiliki tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan, yaitu produk, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.
Oleh sebab itu belajar sains adalah belajar produk, proses, dan sikap. Sains sebagai produk memiliki makna sains merupakan organisasi fakta, konsep, prosedur, prinsip, dan hukum-hukum alam. Sains sebagai proses menjelaskan bahwa temuan sains diperoleh dari proses ilmiah atau kerja ilmiah. Sains sebagai sikap memiliki makna bahwa sikap ilmiah mendasari proses ilmiah yang berguna dalam menghasilkan produk sains.
IPS merupakan pengetahuan yang mengkaji peristiwa, fakta, dan konsep yang berkaitan dengan ilmu sosial. Melalui pembelajaran IPS, siswa diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang berwawasan sosial luas, demokratis, dan bertanggung jawab, serta menjadi warga dunia yang cinta damai.
Kompetensi literasi dan numerasi
Kebijakan pemerintah terbaru adalah penerapan asesmen nasional yang meliputi asesmen kompetensi minimum (AKM), survey karakter dan survey lingkungan. Harapannya dengan kebijakan ini dapat mendongkrak literasi membaca, sains dan matematika di kancah internasional. AKM dengan mata uji literasi dan numerasi relevan dengan apa yang dilakukan oleh TIMSS dan PISA.
Kompetensi literasi dan numerasi dapat dilatihkan dengan pembelajaran terpadu, misalnya IPA dan IPS. Keterpaduan antara IPA dan IPS (selanjutnya disebut IPAS) menjadi salah satu solusi pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi.
Desain pembelajaran IPAS terintegrasi literasi dan numerasi perlu dikembangkan. Isue alam dan sosial merupakan konteks yang universal yang dapat digunakan sebagai konteks tes literasi baik secara personal, regional ataupun global. Materi IPA dan IPS dapat digunakan sebagai konten tes literasi dan numerasi.
Ketersediaan desain ini dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan kompetensi guru dalam mempersiapkan kompetensi literasi dan numerasi siswa. Desain pembelajaran IPAS ini dapat digunakan sebagai acuan bagi guru, khususnya sekolah dasar, dalam merencanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa.
Komponen pendukung desain pembelajaran IPAS terintegrasi literasi dan numerasi salah satunya adalah model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan desain pembelajaran IPAS terintegrasi literasi dan numerasi adalah Reflection Discovery Learning.