Wawancara Andi Arief: “Prabowo Terlibat, tapi Tak Mungkin Sendiri”

Wawancara Andi Arief Prabowo Terlibat, tapi Tak Mungkin Sendiri
Wawancara Andi Arief Prabowo Terlibat, tapi Tak Mungkin Sendiri

Wawancara Andi Arief: “Prabowo Terlibat, tapi Tak Mungkin Sendiri” – Andi Arief, SELASA pekan lalu, 14 Juli, Andi Arief yang diculik dari rumah saudaranya di Bandarlampung, 28 Maret 1998, lalu diserahkan ke Mabes Polri sebelum ke Polda Metro Jaya, benar-benar menghirup udara kebebasan meskipun ini adalah pembebasan karena penangguhan penahanan.

Wawancara Andi Arief: "Prabowo Terlibat, tapi Tak Mungkin Sendiri"

Berikut ini penuturan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada itu tentang diungkapkannya kasus penculikan oleh Polisi Militer ABRI dan lain-lain. 

Kepada Irawan Saptono dan Seno Joko Suyono dari D&R, pemuda berusia 27 tahun yang mengidap diabetes (konon karena diabetesnya ini, pihak intelijen berusaha membebaskan Andi atas desakan seseorang) itu berpendapat, “Tidak fair kalau cuma Prabowo (yang diadili).”

Apa pertimbangan polisi menangguhkan masa penahanan Anda?

Alasan formalnya karena memenuhi permintaan keluarga. Di luar itu, saya kira karena ada cacat prosedur dalam proses penangkapan saya. Jadi, polisi dalam keadaan tertekan. Mabes Polri, dalam hal ini Kolonel Lubis yang waktu itu menerima saya (dari penculik), sampai membuat pengakuan menangkap saya pada tanggal 28 Maret. Padahal, saya diserahkan oleh penculik pada tanggal 17 April 1998. 

Ada permintaan tertentu dari polisi ketika Anda dibebaskan?

Tidak ada. Mereka hanya menyarankan untuk melapor ke kepolisian resor kota terdekat demi keamanan. Jadi, mereka pun sadar bahwa saya masih memerlukan pengamanan. Sampai sekarang, saya lihat polisi hanya sebagai penerima atau dipaksa menerima.

Prosesnya Anda diserahkan si penculik ke polisi?

Saya diserahkan ke polisi tanggal 17 April dini hari. Saya dikeluarkan dari tempat penyekapan (X) dan kemudian dipindahkan ke sebuah mobil diesel di (X1). Saya tidak mendengar apa-apa kecuali kata “Siap!” dan mobil bergerak. Kira-kira satu jam kemudian, saya diserahkan ke Mabes Polri. 

Baca Juga  Biaya Program Makan Siang Gratis Bakal Diambil dari Dana BOS, Ungkap Airlangga