Pertanian – Di dalam bawang putih diperkirakan ada dua komponen penting yang menjadi khasiat bawang putih tersebut yaitu, disamping allicin yang bekerja sebagai pemberantas penyakit, tiga kelompok yaitu kelompok pertama yaitu tanpa diberi apa-apa, kelompok kedua diberi vitamin dan kelompok ketiga diberi scordinin. Penilaian diukur dari lama waktu kemampuan berenang tanpa istirahat. Khasiat Bawang Putih.
Hasilnya ternyata bahwa tikus yang diberi makan scordinin dapat mencapai 3 kali lebih lama berenangnya daripada yang tidak diberi apa-apa. Semakin tinggi kadar scordinin yang dikonsumsi, semakin lama tikus tersebut tahan berenang. Hal ini berarti bahwa scordinin ada sangkut pautnya dengan proses metabolisme tubuh terhadap stamina badan.
Pengaruh scordinin pada kadar kolesterol telah ditest dengan menggunakan kelinci sebagai binatang percobaan selama 50 hari, ternyata scordinin dapat menekan kandungan kolesterol pada kelinci yang diberi makan 1 persen scordinin dibanding dengan yang tidak mengandung scordinin. Disamping itu, scordin dapat menstimulir peningkatan produksi sperma pada kelinci jantan, tentu saja bila ditinjau dari program keluarga berencana tidak beritu menguntungkan.
Baca : Komponen Bioaktif Bawang Putih
Disamping bawang putih, Indonesia masih memiliki lagi puluhan hasi pangan/hortikultura dan hasil laut, berbagai bahan pangan berkhasiat tersebut misalnya kencur, kenikir, beluntas, daun kemangi, bunga turi dan berbagai terung-terungan.
Demikian juga berbagai hasil laut dari kerang sampai bermacam-macam ikan serta ganggang ganggang. Berbagai bahan pangan yang berkhasiat oleh naluri-naluri nenek moyang kita telah ditemukan serta dipraktekkan ratusan tahun lamanya, namun generasi ini lama melupakannya. Maka seharusnya ada senyawa lain yang berfungsi memberikan kekuatan fisik, membangkitkan gairah dari kelesuan, dan perangsang pembentukan tenunan baru, dan hal-hal tersebut tidak mungkin disebabkan oleh satu senyawa anti mikroba aja.
Dalam rangka menelusuri mencari dan menemukan senyawa kedua tersebut, maka Dr. Kominato atas anjuran Dr. Shiga keduanya dari Jepang memulai penelitian yang sulit tersebut. Penelitian tersebut telah memakan waktu puluhan tahun, tetapi akhirnya menghasilkan suatu penemuan yang penting dalam bawang putih yaitu senyawa glukosida, yang berbeda dengan allicin. Senyawa tersebut kemudian dinamakan scordinin. Nama scordinin berasal dari nama botani dari bawang putih : Allium scorodoprasm L. senyawa inilah yang nantinya dapat membuktikan sebagai salah satu penentu khasiat bawang putih.
Scordinin ternyata bereaksi dan bekerja sebagai enzim oksidoreduktasi. Senyawa tersebut juga bertindak sebagai enzim pendorong pertumbuhan yang efektif dalam proses perkecambahan dan pengeluaran akar. Pengaruh fisiologis dari scordinin terhadap mahluk hidup telah dicoba pada anak tikus percobaan usia muda untuk jangka waktu 55 hari. Ternyata tikus-tikus tersebut, baik yang telah menerima scordinin kasar maupun murni melalui makanan maupun suntikan di bawah kulit mampu menunjukkan laju kenaikan berat jauh lebih tinggi dibanding yang tidak diberi acordinin.