Kini, menurut Anda bagaimana sebaiknya ABRI bersikap?
Saya menyarankan agar dilakukan pengakuan terbuka bahwa telah terjadi tragedi kemanusiaan, terjadi perang kotor, yang merupakan kesalahan masa lalu. Kemudian diikuti dengan pengadilan para pelakunya.
Sebenarnya, ada dua contoh yang menarik yang pernah terjadi, yakni di zaman Nazi Jerman dan di negara Amerika Latin, Argentina misalnya. Jerman dalam sejarahnya pernah terjadi holocaust. Yang kedua, di Argentina yang pola penculikan dan pembunuhan terhadap oposan secara besar-besaran mirip seperti di Indonesia. Masa itu dinamakan periode “perang kotor”.
Kedua peristiwa itu diakui terjadi, dan dikutuk. Karena itu, di Argentina ada dokumen yang kurang lebih dalam bahasa Indonesia artinya “jangan terulang”. Dokumen itu berisi data-data orang yang mati atau hilang selama periode perang kotor. Dan, yang paling penting, dokumen itu diumumkan secara terbuka oleh rezim militer dan diikuti pengadilan-pengadilan, termasuk untuk kasus 10-20 tahun sebelumnya.
Jadi, kalau di Indonesia, Try Sutrisno, Ali Murtopo, Benny Moerdani itu diajukan ke pengadilan semua. Kalau itu tidak dilakukan, akan terjadi lagi penculikan, pembunuhan. Dan, akan muncul self security atau pengamanan diri sendiri oleh rakyat yang memungkinkan terjadinya perlawanan terbuka dengan kekerasan. Sekarang tinggal pilih saja.
Penculikan ini dikatakan untuk membongkar kelompok radikal….
Ya, memang salah satu penculikan ini untuk menghentikan unsur radikal dalam gerakan. Tapi, tidak semua, karena banyak juga penculikan dilakukan bukan terhadap kelompok-kelompok radikal. Jadi, ini taktik dari para pelaku untuk menjustifikasi tindakan mereka.
Apakah kerusuhan Mei lalu ada kaitan dengan penculikan-penculikan?
Saya sedang mencari hubungannya. Saya menduga antara penembakan, kerusuhan, dan penculikan adalah sebuah paket. Mereka mau melihat seberapa kuat oposisi itu.
Apakah Anda boleh baca koran di tahanan? Anda tahu ketika Soeharto turun?
Saya boleh baca koran. Ketika saya dengar Soeharto turun, perasaan saya campur aduk. Saya senang karena eskalasi gerakan mahasiswa cukup baik dan gerakan rakyat terlibat. Tapi, antara rakyat dan mahasiswa belum ketemu; masih dalam proses. Soeharto adalah diktator yang beruntung. Biasanya, diktator yang ditumbangkan mati dibunuh atau melarikan diri.
(Majalah D&R;, 25 Juli 1998)
Sumber :
https://web.archive.org/web/20090703075822/http://www.tempointeractive.com/ang/min/03/21/nas10.htm